Home » » Keutamaan Puasa Syawal dan Tata Caranya

Keutamaan Puasa Syawal dan Tata Caranya

Written By Unknown on Rabu, 29 Agustus 2012 | 8/29/2012

Keutamaan Puasa Syawal dan Tata Caranya

Assalamualaikum Wr Wb
Demi merawat ketakwaan setelah Ramadhan, kita dianjurkan untuk melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Agar motivasi kami kuat dalam melaksanakannya, dapatkah kiranya Ustaz jelaskan kepada saya apa keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal itu? Bagaimanakah tata cara pelaksanaannya sesuai tuntunan Rasulullah SAW?


Jawab
Waalaikumussalam Wr Wb

Ada banyak kekurangan dan kelalaian kita selama bulan suci Ramadhan, maka jadikanlah puasa enam hari bulan syawal sebagai penyempurna Ramadhan sekaligus sarana pembuktian apakah kita orang yang sukses meraih takwa Ramadhan atau tidak. Mulailah dengan memohon dan bermunajat pada Allah agar diberikan kekuatan untuk konsisten dan terus termotivasi dalam melakukan ketaatan kepada Allah.

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)." (QS Ali Imran [3]: 8).

Tata Cara Puasa Syawal
Berpuasa enam hari di bulan Syawal yang paling utama adalah bila dimulai pada awal bulan secara berturut-turut. Namun dibenarkan pula jika tak mampu di awal bulan dan tidak melaksanakannya secara berturut-turut. Apabila ada hutang puasa Ramadhan sebaiknya dibayarkan terlebih dahulu baru setelah itu puasa syawal.
Dari Abu Ayyub al-Anshari RA, Nabi SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan, lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun." (HR Muslim).

Lebih utama jika puasa ini dilakukan segera setelah hari raya Idhul Fithri, karena termasuk bersegera dalam kebaikan, menunjukkan kecintaan kepada ibadah puasa serta tidak bosan mengerjakannya, dan supaya nantinya tidak timbul halangan untuk mengerjakannya jika ditunda[1].

Melakukan puasa Syawwal menunjukkan kecintaan seorang muslim kepada ibadah puasa dan bahwa ibadah ini tidak memberatkan dan membosankan, dan ini merupakan pertanda kesempurnaan imannya[2].
Ibadah-ibadah sunnah merupakan penyempurna kekurangan ibadah-ibadah yang wajib, sebagaimana ditunjukkan dalam hadits-hadits yang shahih[3].
Tanda diterimanya suatu amal ibadah oleh Allah, adalah dengan giat melakukan amal ibadah lain setelahnya[4].

Mengapa orang yang melanjutkan puasa Ramadhannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal dianggap telah berpuasa selama setahun?

Perhatikan hadis berikut: Imam Ahmad dan an-Nasa'i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi SAW bersabda, "Puasa Ramadhan (ganjarannya) sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal) pahalanya sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka itulah bagaikan berpuasa selama setahun penuh." (Hadis riwayat Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab shahih keduanya).

Hadis ini menjelaskan bahwa satu hari berpuasa dibalas Allah minimal dengan ganjaran pahala selama sepuluh hari. Betapa meruginya jika menyia-nyiakan kesempatan besar tersebut. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadhan lantas disambung dengan enam hari di bulan Syawal, ia bagaikan telah berpuasa selama setahun." (HR al-Bazzar). Wallahu a'lam bish shawab.

Referensi :
Ustaz Bachtiar Nasir, Lc
Ust. Abdullah Taslim, MA
[1] Lihat kitab Ahaadiitsush Shiyaam, Ahkaamun wa Aadaab (hal. 158).
[2] Ibid (hal. 157).
[3] Ibid (hal. 158).
[4] Ibid (hal. 157).
Share this article :
 
Contact Support: Twitter | Facebook
Copyright © 2012. AL-MUSABBIHIN - All Rights Reserved
Published by TakadaTapiono Creative