Home » » Maulid di bangladesh Oleh Dr KH Ali M Abdillah MA

Maulid di bangladesh Oleh Dr KH Ali M Abdillah MA

Written By Rudi Yanto on Kamis, 07 Desember 2017 | 12/07/2017


 Maulid di bangladesh
 Oleh Dr KH Ali M Abdillah MA         

Point2 pidato saya berbahasa arab yg disampaikan pada acara Miladun Nabi Muhammad SAW sbb.


1. Perhelatan akbar Maulid Nabi SAW yg diselenggarakan oleh Shaykh Sayyid Saifudin Ahmad al-Hasani al-Husaini yg dihadiri ratusan ribu umat Islam di Dhaka Bangladesh merupakan bagian dari tradisi Islam Ahlus sunnah wal jamaah sbg ekpresi kecintaan kpd Baginda Nabi Muhammad SAW. Pengikut Aswaja yg tersebar di seluruh dunia mulai dari Mesir, Beirut, Tunisia, Jordania, Emirat Arab, Marokko, Eropa, Amerika, China, Rusia, Malaysia, Thailand, Brunei hingga Indonesia. Mereka secara rutin memperingati hari kelahiran Nabi Muhammmad SAW. Bahkan di Indonesia khususnya warga Nahdliyyin (NU) ada peringatan Maulid Nabi bersifat tahunan spt tiap tgl 1-12 Rabiul Awwal, mereka membaca al-Barjanji, al-Diba'l, Simtud Durar, ada pula bulanan seperti di Kanzus Shalawat tiap Jumat Kliwon yg dipimpin oleh Habib Luthfi bin Yahya, ada juga mingguan seperti di kampung2 dan pondok pesantren NU,  mereka secara rutin membaca maulid Nabi tiap malam jumat atau malam Senen.

2. Ratusan ribu umat Islam yg saat ini berkumpul bersama2 di acara Maulid Nabi ini, mereka datang dari kampung2 dan berbagai negara karena didasari Cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Karena Cinta jarak jauh bukan menjadi halangan, sekalipun terik panas matahari menyengat mereka di siang ini mereka tetap duduk rapi dan tidak beranjak sedikitpun dari tempat duduk karena di dalam hatinya sdh ada cinta kpd Bagi Muhammad SAW. Panas siang hari ini tidak sebanding panasnya saat di padang mahsyar. Siapakah yg bisa memberi syafaat saat umat manusia dlm kondisi penderitaaan di padang Mahsyar nanti ? Jawabnya,  yaitu Nabi Muhammad SAW. Semoga kita umat Islam yg di dalam hatinya sdh tertanam benih cinta kpd Baginda Nabi Muhammmad SAW nanti akan bersama Nabi di surga dan mendapatkan syafaatnya kelak di yaumil mahsyar.  Sesuai hadits Nabi yg bunyinya, "Barangsiapa mencintaiku niscaya dia akan bersamaku di surga."

3. Nabi Muhammad SAW mengajarkan Islam yg rahmatan lil-'alamin yaitu Islam yg cinta damai, penuh kasih sayang dan saling menghormati. Namun uyk bisa menyebarkan Islam yg cinta damai kuncinya hatinya harus damai terlebih dahulu, hati bisa damai jika keyakinannya kpd Allah kokoh, memiliki  cinta kasih terhadap sesama manusia dan  hatinya senantiasa dipenuhi zikir mengingat Allah. Dalam al-Quran dijelaskan, ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." Selain itu, supaya menjadi pribadi yang berakhlak mulai seperti Nabi Muhammad SAW harus belajar ilmu yg mengkaji diri yaitu ilmu tasawuf. Sebab di dalam diri manusia ada nafsu baik yg tercela maupun yg terpuji, maka utk mencapai kesucian jiwa harus melakukan tazkiyatun nafsi yaitu menyucikan jiwa dari nafsu tercela mjd nafsu terpuji.

4. Kita sebagai umat Islam dalam mencintai Allah perlu wasilah makanya diperintahkan oleh Allah utk mengikuti Nabi Muhammad SAW sesuai ayat, "Katakanlah wahai Muhammad, jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku maka Allah akan mencintaimu. Namun ketika Rasulullah SAW sdh wafat kita akan mengikuti siapa ? Yaitu mengikuti para ulama sebagaimana sabda Nabi, "Para ulama sebagai pewaris Nabi."  Zaman sekarang ini sdh bertebaran bermacam2 ulama, lalu siapa ulama yg layak kita ikuti ? Menurut Imam al-Ghazali yaitu ulama' akherat yg layak diikuti karena mereka memiliki khasyatullah (takut kpd Allah), orientasi dakwahnya semata2 mengharap ridha Allah dan didasari keikhlasan dlm membimbing umat. Mereka adalah pewaris Nabi,  bukan ulama su' yaitu ulama yg menjual agama demi kepentingan hawa nafsunya.

Dhaka, 3 Desember 2017
Share this article :
 
Contact Support: Twitter | Facebook
Copyright © 2012. AL-MUSABBIHIN - All Rights Reserved
Published by TakadaTapiono Creative