“Ada sebuah pertanyaan yang susah dijawab. Tapi juga kelihatan gampang, yakni mengapa orang adzan selalu menutup telinganya?Demikian almarhum M Said Budairy, mengajak saya tebak-tebakan.
“Mungkin sunnah Rasul, Pak,” kata saya mulai menebak.
“Ada jawaban lain tidak?” tanya Said Budairy.
“Emmm.. mungkin karena nyaman Pak, atau juga karena kebiasaan,” saya tidak mau menyerah.
“Ah, memang susah betul pertanyaan ini kok. Saya ajuga tidak bisa menjawab,” ujar Said Budairy sambil senyum-senyum tipis.
“Lho, masa Panjenengan juga tidak bisa, Pak?” kata saya bingung.
“Saya tahu, tapi ini bukan jawaban dari saya, melainkan dari Kyai Hasyim Muzadi,” jelas Said Budairy.“Apa jawaban Kyai Hasyim,Pak,” kataku penasaran.
“Jawabnya sederhana saja. Karena kalau orang adzan menutup mulutnya, jadi tidak bisa bersuara.” Hahahaha.... Kami tertawa terkekeh-kekeh mendengar jawaban ini.
“Mungkin sunnah Rasul, Pak,” kata saya mulai menebak.
“Ada jawaban lain tidak?” tanya Said Budairy.
“Emmm.. mungkin karena nyaman Pak, atau juga karena kebiasaan,” saya tidak mau menyerah.
“Ah, memang susah betul pertanyaan ini kok. Saya ajuga tidak bisa menjawab,” ujar Said Budairy sambil senyum-senyum tipis.
“Lho, masa Panjenengan juga tidak bisa, Pak?” kata saya bingung.
“Saya tahu, tapi ini bukan jawaban dari saya, melainkan dari Kyai Hasyim Muzadi,” jelas Said Budairy.“Apa jawaban Kyai Hasyim,Pak,” kataku penasaran.
“Jawabnya sederhana saja. Karena kalau orang adzan menutup mulutnya, jadi tidak bisa bersuara.” Hahahaha.... Kami tertawa terkekeh-kekeh mendengar jawaban ini.
Sumber : situs resmi NU